Ini Aku (Terdiam Dalam Nestapa)
By Uwan Urwan
Ini, aku berkata-kata yang
tak tertulis
Dimiliki oleh perasaan buta
dan hitam
Dirasakan oleh hati nurani
dalam lambung
Ini, katakan saja
Ini, puisi. Bukan, ah, iya
Ah, bukan-bukan
Sama sekali bukab kiasan
yang terangkai
Hanya coretan-coretan lugas
Kalau diceritakan,
Puisi itu cerita kerajaan
alam liar
Yabg bermandikan metafora
sinisme
Dan segala hal warna-warni
pelangi
Apabila dibaca, timbullah
luka
Dan berserakan dada-dada
pendengarnya di sekitar dunia
Menggema di ujung menara
Eifel,
Menuju puncak Everest dan
berhenti di pusat Masjidil Haram,
Seperti putara detik
Siapa pun kemudian
terhanyut dalam syair-syair yang terungkap
Biasa. Biasa. Ini biasa
Bukan congkak dan riak
Tapi memang tersulut api
lembah
Dan terjatuh tanpa mahkota
intan di atasnya
Ini, ini, sampah kecil
Ini, ini, mungkin dicatat
malaikat siapa saja
Sebagai prasasti
Ini, dosa besar
Ini, biadab
Ini, ini, ini.....
Aku tak tahu, Bulan
Kalau kau tak mengerti
Bagaimana aku?
Ini, ini hanya suasana
Ini, lagi
Ini terus dan ini
Ini aku.
Terdiam dalam nestapa.
Rabu, Januari 2010
Komentar
Posting Komentar
Silakan pergunakan tulisan dalam blog ini dengan bijak. Semoga bermanfaat.